BGP NTB – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi. Pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, (8/9/2022), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan peningkatan angka melek aksara saat ini sudah mencapai 99 persen. Hal tersebut dianggap bisa menjadi modal penting untuk melangkah ke tahap selanjutnya.

Nadiem menambahkan, literasi merupakan salah satu bagian penting dalam program Merdeka Belajar, di mana peningkatan kompetensi literasi dan numerasi menjadi fokus dalam program tersebut. Untuk itu Kemendikbudristek telah melakukan terobosan dalam bentuk Asesmen Nasional (AN) yang tidak lagi menentukan kelulusan, tetapi sebagai alat evaluasi dalam pemenuhan kompetensi siswa di bidang literasi dan numerasi.

Peringatan HAI tahun ini merupakan sebuah momentum dalam mensosialisasikan dan menguatkan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka dan Program Merdeka belajar melalui penyadaran pentingnya ruang belajar literasi untuk membangun ketahanan serta memastikan Pendidikan yang berkualitas, adil dan inklusif untuk semua.

Di tempat berbeda pada hari yang sama, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. Suka, M.Pd. mendapat amanat langsung dari Kemendikbudristek  untuk menghadiri kegiatan September Literasi dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional, kegiatan ini digagas oleh BGP NTB bekerjasama dengan Guru Penggerak Kabupaten Sumbawa, di Ai Loang Beach Kawasan Samota-Sumbawa Besar.

Turut hadir diacara yang bertemakan “Membaca Nusantara dari Samota” ini, Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd., Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kepala Arpusda NTB, Humas Forum Lingkar Pena Pusat, BM Bank NTB Syariah, Pimpinan OPD terkait, Ketua MUI dan Ketua LATS, tokoh Adat Sumbawa serta tokoh pendidikan Kabupaten Sumbawa.

“Indeks literasi masyarakat masih berada pada kategori rendah, yaitu hanya 5,17, sehingga perlu dilakukan berbagai intervensi yang memadai, itu merupakan tantangan terberat dalam meningkatkan budaya literasi karena minat baca masyarakat di Kabupaten Sumbawa sendiri juga rendah,”, ujar Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutannya.

Wakil Bupati juga berharap, melalui September Literasi, guru dapat mendidik siswanya dengan lebih sabar dan dapat menciptakan suasana yang nyaman dan asri.

Mewakili Kemendikbudristek Kepala BGP NTB Drs. Suka, M.Pd. dalam sambutannya mengajak para pemangku kepentingan agar bersama-sama membantu peningkatan kompetensi literasi khususnya di Kabupaten Sumbawa. Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat diambil. Kurikulum Merdeka dengan penyederhanaan materi dan lebih berfokus pada esensi pembelajaran yang diterapkan akan berdampak luar biasa pada peningkatan kompetensi literasi. “Untuk guru penggerak yang ada di Kabupaten Sumbawa diharapkan mampu memberikan praktik baik dan mengimbaskan ilmu yang telah didapatkan dari Program Guru Penggerak yang telah didapat selama 9 bulan dimana Program Guru Penggerak menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid sehingga guru penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan Pendidikan di daerahnya”, ujar Suka.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan peluncuran 200 judul buku buah karya para Guru Penggerak Kabupaten Sumbawa yang merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh tampilan tarian dan lomba mewarnai siswa – siswi SMP, SD, TK dan PAUD Kabupaten Sumbawa yang jumlah pesertanya mencapai 300 orang peserta lomba.