BGP NTB – Lokakarya 8 yang dilaksanakan PGP Angkatan 4 dimaknai oleh seluruh peserta sebagai wadah merenung, menggali dan menelisik kembali setiap rancangan program yang sudah dijalankan. Perjalanan panjang sejak mengikuti lokakarya orientasi hingga lokakarya 7 sudah dilalui. Sudah hampir di akhir perjalanannya untuk menjadi guru penggerak. Sekarang saatnya menyusun rencana kerja untuk satu tahun ke depan.
Lokakarya 8 ini dilakukan serentak di tiga kabupaten wilayah kerja Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu:
- Kabupaten Lombok Utara bertempat di SMPN 1 Tanjung dengan jumlah peserta 67 Orang dengan unsur peserta yaitu dari : Calon Guru Penggerak, Pengajar Praktik, KCD, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara Adenan S.Pd M.Pd. “Betapa pentingnya program Pendidikan Guru Penggerak ini sebaga salah satu formula untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Kabupaten Lombok Utara, semua calon kepala sekolah akan kami angkat dari Guru Penggerak yang sudah bersertifikat. Karena itu tolong ikuti semua tahapan pada program ini dengan sungguh-sungguh dan jadilah Guru yang membanggakan, inovatif dan kreatif dalam menjalankan tugas mencerdaskan kehidupan bangsa”, ucapnya lalu membuka kegiatan tersebut dengan resmi.
- Kabupaten Lombok Timur bertempat di SMAN 1 Selong dengan jumlah peserta 75 Orang dengan unsur peserta yaitu dari : Calon Guru Penggerak, Pengajar Praktik, KCD, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Pada acara pembukaan Ibu Ernie Isis Aisyah Amini, M.Pd. yang mewakili kepala BGP NTB menyampaikan salam hormat tidak bisa hadir pada acara ini dikarenakan ada kegiatan di Lombok Utara bersama Dirjen GTK Kemendikbudristek, Ibu Ernie menyampaikan pesan dari Kepala BGP NTB berdasarkan tema loka 8 yaitu “Rencana Kerja CGP” mengingatkan kembali sebagai pemimpin pembelajaran untuk mampu mengembangkan diri melalui strategi pelibatan warga sekolah yang berdampak pada murid, dan di PI 8 menyiapkan tindak lanjut, agar pada loka 9 bisa mempersiapkan kelulusan sehingga menjadi Guru Penggerak. Dilanjutkan arahan dari Kepala SMAN 1 Selong, Sri Wahyuni, M.Pd, sebagai tuan rumah sekaligus membuka kegiatan loka secara resmi sangat bangga melihat kiprah dari proses pembelajaran CGP dan kebanggaan dari program ini berdampak langsung di sekolah, bergerak utk memajukan pendidikan, serta mengimbaskan di sekolah masing-masing
- Kabupaten Bima bertempat di SMAN 1 Madapangga dengan jumlah peserta 76 Orang dengan unsur peserta yaitu dari : Calon Guru Penggerak, Pengajar Praktik, KCD, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala KCD Bima dan Kota Bima yang diwakili oleh Ibu Fys Syahidah, S.Sos (Kasubbag TU KCD Bima dan Kota) , dalam sambutannya “Kami berterima kasih kepada BGP NTB yang memfasilitasi program ini berjalan sangat baik di Kabupaten Bima. Situasi yang berkembang di masa sekarang sangat kompleks sekali. Setiap peristiwa akan berkaitan satu sama lainnya dan saling memberikan pengaruh. Dengan kesigapan dan perencanaan yang diprogramkan akan menangkis kemungkinan hambatan yang akan dialami”, ujar beliau.
Yel-yel yang selalu diucapkan guru penggerak yakni: tergerak, bergerak dan menggerakkan membuat mereka selalu memunculkan ide/gagasan terkini tentang kegiatan yang akan dilakukan dan bagaimana mengimplementasikan program di sekolah masing-masing. Semoga kegiatan berjalan lancar serta pada akhirnya Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 4 ini lulus semua.
Dengan pembekalan yang sudah dilakukan melalui serangkaian lokakarya, kegiatan pelatihan, penyelesaian berbagai tugas di LMS, pembimbingan oleh pengajar praktik serta fasilitator dan instruktur menjadikan setiap CGGP mampu merencanakan program yang berdampak pada murid.
Sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menelusuri visi dan misi agar terwujud dengan mengarahkan dan pemanfaatan sumber daya yang ada. Berbagai program perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan. Sehingga semua orang bisa bergerak sesuai dengan tugas dan peran yang diemban.
Setiap program yang sudah diimplementasikan, pada akhirnya akan memunculkan refleksi serta rencana tindak lanjut secara berkelanjutan dan berkesinambungan untuk perbaikan secara terus menerus. Refleksi yang dilakukan pada berbagai bidang baik pada literasi, numerasi, kreativitas dan inovasi program-program yang berpihak kepada murid agar ke depan disiapkan lebih baik lagi.
Di lapangan ada saja pihak, jangankan bergerak, mau tergerak pun terlihat susah. Hal tersebut sepertinya sepele tetapi dalam komunitas ataupun organisasi akan mempengaruhi ekosistem sekolah. Diperlukan sebuah motivasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dengan melakukan berbagai upaya kreatif dan inovatif. Keseluruhan program difokuskan pada program yang mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila. Dengan 6 elemen penting yaitu: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.
Responsif, berintegritas dan professional yang merupakan moto dari Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Barat merupakan elemen penting baik dalam pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan melakukan penelaahan terhadap permasalahan serta perkembangan yang terbarukan agar bisa menjadi sumber peningkatan kompetensi diri.