BGP NTB – Dunia Pendidikan terus bergerak, berubah dan menyesuaikan diri dengan tuntutan kekinian. Perubahan itu sendiri tidak hanya terkait dengan sistem, namun juga elemen yang secara langsung mempengaruhi Pendidikan itu sendiri; Sumber Daya Manusia, infrastruktur, kurikulum dan lainnya. Bergerak dan berubah, quote itu selalu digaungkan di manapun Balai Guru Penggerak (BGP) melaksanakan program kerjanya. Dua kata itu tidak hanya sebatas slogan, namun harus terwujud dalam bentuk aksi nyata.
Hari Minggu, 20 November 2022 bertempat di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 1 Praya Lombok Tengah, BGP NTB Kembali melaksanakan Lokakarya 5 angkatan 5. Kegiatan tersebut diikuti oleh 115 orang Claon Guru Penggerak (CGP) dan 23 orang Pengajar Praktik (PP). Adapun tujuan Lokakarya 5 tersebut diantaranya: pertama, agar CGP mampu memaknai data yang diperoleh untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali Mimpi. Kedua, agar CGP dapat menentukan aktor-aktor yang akan dilibatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun strategi pelibatan aktor. Ketiga, agar mampu membuat perencanaan program terutama bagian Judul, Latar Belakang dan Tujuan Program.
Kegiatan Lokakarya 5 angkatan 5 ini dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kabupaten Lombok Tengah Syarif Hidayatullah, S.Pd.I., MM. yang didampuk menjadi pengarah sekaligus membuka kegiatan dengan resmi, Kasubbag Umum BGP NTB Mas’ud, S.Pd dan jajaran Dinas Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam laporan dan sambutannya, Mas’ud menyampaikan Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi teladan di lingkungan sekitar dan di sekolah masing-masing. Selain itu, disampaikan juga bahwa semua CGP maupun guru penggerak perlu membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan kepala sekolah maupun rekan-rekan sejawatnya. Dengan begitu, guru penggerak dapat menularkan ilmu-ilmu yang didapatkan saat pendidikan guru penggerak, sehingga pada akhirnya nanti guru penggerak dapat mengharumkan nama sekolah.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Kasubbag Umum BGP NTB, Kepala Cabang Dinas bersuara merdu ini dalam arahanya menyampaikan bahwa seorang guru yang tangguh terbentuk melalui proses. “seorang guru perlu melalui proses latihan, proses penempaan dan lain sebagainya sehingga mampu menjadi guru yang matang. Sehingga ketika menjadi pemimpin nantinya sudah siap baik fisik maupun psikologinya.” Ungkapnya.
Lokakarya 5 angkatan 5 ini berjalan dengan lancar. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kegiatan yang terlaksana selama satu hari penuh tersebut ditutup pada pukul 16.00 WITA.