BGP NTB – Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Salah satu karakteristik Program Sekolah Penggerak dari 5 karakteristik adalah “Program kolaborasi antara Kemdikbud dengan pemerintah daerah, dimana komitmen dari Pemerintah daerah menjadi kunci utama”. Bertempat di Ruangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur hari ini (24/1/23), Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. Suka, M.Pd didampingi Syamsul Mujahidin, M.Hum Widyaprada Ahli Muda BGP NTB dan Ari Dahfid, S.Pd., MH. PTP Ahli Muda BGP NTB melaksanakan salah satu dari 5 karakteristik Program Sekolah Penggerak tersebut yaitu melakukan koordinasi dan kolaborasi serta komitmen terkait Program Sekolah Penggerak yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
Kedatangan Kepala BGP NTB Drs. Suka, M.Pd. bersama tim disambut dengan hangat oleh Izzudin, S.Pd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu Suka menjelaskan mengenai karakteristik Sekolah Penggerak “Terdapat 5 elemen dasar atau karakteristik untuk menjelaskan apa itu Program Sekolah Penggerak dan mengapa program ini menjadi penyempurnaan dari terdahulunya,” ujarnya. “Pertama adalah adanya kolaborasi antara Kemendikbud dengan Pemda, kedua akan adanya intervensi secara holistik mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi dan pendampingan Pemda, ketiga memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, bukan hanya yang unggulan saja, keempat adalah adanya pendampingan yang dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri, dan yang terakhir adalah program ini dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah menjadi Sekolah Penggerak,” ujarnya. “Dukungan dari Pemda Lombok Timur kita butuhkan agar Program Sekolah Penggerak Khususnya Angkatan 1 (satu) pada Tahun ke 2 (dua) ini dapat berjalan dengan baik dan lancar”, tambah beliau.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Izzudin, S.Pd. bersama jajarannya berkomitmen dan sangat mendukung koordinasi dan kolaborasi program sekolah penggerak yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Kepala BGP NTB, bentuk dukungannya adalah Izzudin,S.Pd. langsung merencanakan kegiatan terkait sekolah penggerak di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2023 ini.
Setelah itu Kepala BGP NTB Drs. Suka, M.Pd. melakukan kunjungan ke salah satu sekolah penggerak di Lombok Timur yaitu SDN 3 Pancor yang disambut oleh Ketua Forum Komunitas Sekolah Penggerak tingkat SD H. Zulkarnen untuk mendengar secara langsung permasalahan dan aspirasi mengenai pelaksanaan Program Sekolah Penggerak Angkatan 1.