BGP NTB – Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Lokakarya 5 Angkatan 6 pada Minggu (19/3) hari ini secara serentak di 6 Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran di NTB.
Lokakarya PPGP ke-5 angkatan 6 merupakan tahapan lanjutan dari lokakarya ke-4 yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Peserta kegiatan ini terdiri dari unsur CGP dan peserta undangan (unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, unsur sekolah lokasi kegiatan) serta difasilitasi oleh narasumber/pengajar praktik dengan jumlah yang berbeda-beda di setiap kabupaten/kota.
Update jumlah CGP dan PP angkatan 6 PPGP tahun 2023
No. | Kab./Kota | Jml. CGP | Jml. PP |
1. | Sumbawa | 87 | 22 |
2. | Lombok Barat | 64 | 16 |
3. | Dompu | 51 | 9 |
4. | Kota Mataram | 43 | 8 |
5. | Kota Bima | 37 | 6 |
6. | Sumbawa Barat | 35 | 6 |
Total | 317 | 67 |
Sesuai tabel di atas, Kabupaten Sumbawa masih menjadi kabupaten sasaran dengan jumlah CGP terbanyak hingga saat ini. Lokakarya di Kab. Sumbawa dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabupaten Sumbawa dan dihadiri langsung oleh kepala BGP NTB Drs. Suka, M.Pd. Selain itu dihadiri juga oleh Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa. Kegiatan Lokakarya di Kab. Sumbawa ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Hj. Dewi Noviany, S.Pd.,M.Pd. Ia menyampaikan guru penggerak harus menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. “guru penggerak harus mampu menjadi role model bagi guru-guru lainnya” ujarnya
Hal senada disampaikan Suka dalam laporannya bahwa PPGP ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif. Disamping itu Guru Penggerak harus menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid sesuai tema lokakarya 5 angkatan 6 kali ini adalah kolaborasi dalam pengelolaan program yang berpihak pada murid. Harapannya CGP dapat merancang program berorientasi pada kepemimpinan murid. “kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Ujarnya. Suka menambahkan “proses pembelajaran guru penggerak sangat panjang, jadi guru harus semangat, memiliki percaya diri dan memiliki dedikasi yang tinggi” tuturnya.
Sementara itu, seluruh rangkaian kegiatan lokakarya di setiap kabupaten/kota berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dihadiri juga oleh pejabat di masing-masing kabupaten/kota. Di setiap kabupaten/kota juga terdapat pesan-pesan dan motivasi tersendiri yang diberikan oleh tiap pejabat yang membuka kegiatan dan perwakilan BGP NTB sehingga kegiatan dijalankan para peserta dengan penuh semangat, keceriaan dan warna-warni.