BGP NTB – Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 telah memasuki tahap akhir yaitu Lokakarya 7 “Festival Panen Hasil Belajar” yang merupakan satu tahapan untuk “memanen” hasil aksi nyata dan praktek terbaik bagi para Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 6 disekolahnya masing-masing selama mengikuti Pendidikan dan “berbagi hasil panen” kepada pihak-pihak terkait.
Bertempat di Aula SMAN 1 Taliwang Sumbawa Barat Lokakarya 7 ini berlangsung selama 2 hari pada hari Jum’at dan Sabtu (14 – 15 April 2023) dengan jumlah total peserta sebanyak 82 orang. Hari pertama kegiatannya berupa kelas belajar CGP untuk berbagi aksi nyata, evaluasi program guru penggerak, identifikasi hal-hal positif, ide program, hingga persiapan rancangan teknis kegiatan pameran dari para CGP, juga memilih ketua komunitas belajar PPGP Angkatan 6 Kabupaten Sumbawa Barat secara secara voting oleh CGP. Sedangkan hari kedua diisi dengan menerima tamu undangan dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat, Kepala Sekolah, Pengawas serta Komunitas Praktisi dilanjutkan dengan sesi kelas berbagi dan pameran hasil karya CGP.
Baharuddin, SS Analis Kemitraan BGP NTB yang mewakili Kepala BGP NTB dalam kesempatan itu melaporkan mengenai rentang waktu Program Pendidikan Guru Penggerak yang telah melakukan kegiatan selama 6 bulan dan pada saat ini mencapai fase akhir. Beliau juga menyinggung mengenai fenomena yang banyak terjadi pada saat ini yaitu availability bias, avalability bias adalah kecenderungan seorang individu untuk melakukan penilaian berdasarkan informasi yang terbatas. Untuk lebih memahaminya bisa dilustrasikan sebagai berikut, Ketika kita melihat salah satu Guru Penggerak terlihat arogan, Sok pintar kita menganggap semua Guru Penggerak seperti itu padahal banyak sekali Guru Penggerak yang rendah hati dan memiliki ilmu padi.
Kegiatan ini terasa spesial karena dihadiri langsung oleh Pimpinan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Amar Normansyah, ST, M.Si., dalam sambutan sekaligus membuka kegiatannya secara resmi beliau menyampaikan bahwa pentingnya guru, hingga salah satu negara Asia yaitu Jepang yang sudah luluh lantak oleh Bom Atom, hal pertama yang dicari dan diutamakan adalah guru. “Tipe guru kebanyakan adalah tipe mengajar, lalu meningkat menjadi tipe guru mendidik, lalu meningkat lagi menjadi tipe guru yang menginspirasi dan setelah itu diharapkan ia akan menjadi guru penggerak. Saya harapkan dari Calon Guru Penggerak ini jikalau lulus, akan menjadi Guru Penggerak yang kompeten dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, agar terjadi akselerasi mutu pendidikan dari waktu ke waktu. Kami Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat memberikan beban kepada guru penggerak yang ada di sekolahnya masing-masing untuk menjadi ujung tombak dari perubahan terbaik yang diinginkan”, ujar beliau.
Acara berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari para undangan. Ini berkat kerja cerdas dan kolaboratif antara BGP NTB, Pengajar Praktik, CGP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat. Stand-stand pameran juga banyak menuai pujian dan apresiasi dari para undangan yang berkunjung berkat aksi nyata dan program-program inspiratif yang telah dilakukan.
“Luar biasa. Program-program unik dan inspiratif disini mencerminkan kualitas dari CGP yang ada di Sumbawa Barat ini memang pilihan guru-guru terbaik”, ungkap Noordin salah satu pengunjung pameran.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kelas berbagi yang dilakukan oleh perwakilan dari 6 (enam) CGP dan ditutup dengan penandatanganan Komitmen Guru Penggerak yang ditandatangani oleh 35 CGP di Kabupaten Sumbawa Barat.