BGP NTB – Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 8 kembali berlanjut dengan kegiatan Lokakarya 1 “Pengembangan Komunitas Praktisi”, yang dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Barat (BGP NTB) pada Minggu, 18 Juni 2023 bertempat di SMPN 1 Selong Lombok Timur dengan peserta dari unsur Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Lombok Timur berjumlah 19 Orang, Undangan 3 Orang, Narasumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur 1 Orang dan Pengajar Praktik (PP) 4 Orang.
Ketua Panitia M. Romadoni, S.Pd. Widyaprada BGP NTB dalam laporan menyampaikan hal-hal teknis terkait penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan panduan yang disediakan dengan tema kegiatan lokakarya 1 ini “Pengembangan Komunitas Praktisi” juga memberikan sambutan mewakili Kepala BGP NTB. “Pentingnya assesmen awal dalam pembelajaran sekarang ini, asesmen dirancang sesuai dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu asesmen harus dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai dan berpihak pada murid tentunya”, ujar Romadoni dalam sambutannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Izzudin, S.Pd membuka secara resmi kegiatan ini dan menyampaikan beberapa hal penting “Program Pendidikan Guru Penggerak menyiapkan seorang guru penggerak untuk menjadi pemimpin pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid. Tentunya hal ini sejalan dengan nilai dan peran yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflektif. Berpihak pada murid yang merupakan bagian dari nilai guru penggerak di sini maksudnya dalam menjalankan perannya sebagai guru penggerak, guru penggerak harus mampu mendesain atau membuat rancangan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan murid. Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh perwakilan dari Balai Guru Penggerak NTB barusan bahwa assesmen awal menjadi sangat penting sekali”.
Komunitas Praktisi merupakan wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan. Melalui Lokakarya 1 ini diharapkan Calon Guru Penggerak (CGP) dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah, dan pentingnya komunitas praktisi untuk dirinya sendiri maupun lingkungan belajar. Selain itu para CGP diharapkan mampu menjelaskan konsep, filosofi, dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak, sehingga mereka dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada.
Para CGP ini mengikuti jalannya Lokakarya yang dipandu oleh Pengajar Praktik (PP) dengan penuh antusias. Sejumlah aktivitas menarik seperti mencari benda, dan beberapa permainan kelompok lainnya membuat suasana lokakarya makin seru dan meriah