BGP NTB – “Pengembangan Komunitas Praktisi: Komunitas Praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan.” hal ini merupakan tema pada lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 yang tengah diselenggarakan secara serentak pada hari ini (17/11/2023) di 10 Kabupten/Kota di NTB. Khususnya Kabupaten Sumbawa dengan Calon Guru Penggerak (CGP) terbanyak dibagi menjadi dua lokasi yakni di SMPN 1 Sumbawa dan SMKN 1 Sumbawa.
Lokakarya di SMKN 1 Sumbawa dibuka langsung oleh Cabang Dinas Pendidikan Nasrullah Darwis yang sekaligus memberikan sambutan singkat dan motivasi bagi para CGP untuk memanfaatkan program ini sebaik mungkin. Ia juga menegaskan akan senantiasa mengawal kegiatan ini sejak rekrutmen, masa pendidikan hingga pemberdayaan lulusannya. Hadir juga Kasi GTK Dinas Dikbud Kab. Sumbawa dan segenap Panitia Kegiatan dari BGP NTB.
Selain itu, mewakili kepala BGP NTB Baharudin, SS. selaku ketua panitia kegiatan menyampaikan bahwa BGP NTB memberikan apresiasi kepada kebupaten Sumbawa sebagai daerah dengan jumlah CGP terbanyak pada angkatan 9. “BGP NTB menganggap ini sebagai indikator dari sebuah perubahan besar khususnya di kabupaten Sumbawa terutama dalam bidang pendidikan. Tentunya BGP juga berharap semangat ini akan terus meningkat dan diwujudkan dalam bentuk aksi nyata”. Ia kemudian menyampaikan sebuah analogy yang diambil dari sebuah puisi lama. “Saya melihat ada kemiripan antara program PPGP ini dengan puisinya Khalil Gibran yang berjudul Anakmu Bukan MIlikmu”. Bapak/Ibu guru dan orang tua sesungguhnya adalah busur panah, sementara anak panah itu adalah murid-murid dan anak-anak kita. Busur harus kuat, bahan dan daya rentangnya juga harus kuat untuk melesatkan anak panah ke sasaran. Begitu juga dengan anak panah harus dipastikan kuat, lurus dan tajam agar mampu melesat dan menancap disasaran yang tepat. Anak panah akan melesat meninggalkan kita semua, karena ia memiliki zamanya sendiri yang tidak mampu kita bayangkan walau lewat mimpi”. Ucapanya sambil mengutip ungkapan Ali Bin Abi Thalib tentang peran guru yang harus memberikan pendidikan kepada anak murid sesuai dengan zamannya.
Usai pembukaan, seluruh peserta memasuki ruang kelas yang telah ditentukan bersama dengan pengajar praktik masing-masing. Peserta yang hadir di kabupaten Sumbawa (lokasi II) terdiri dari 88 orang CGP, 59 orang kepala sekolah dan 10 orang peserta undangan. Beberapa peserta tidak hadir dikarenakan melahirkan (1 orang CGP) sakit (1 orang kepala sekolah), dan menghadiri kegiatan lain 4 orang kepala sekolah dan peserta undangan). Kegiatan pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan sesuai moderasi yang telah ditentukan bersama 17 orang pengajar praktik yang terbagi dalam 8 kelas lokakarya.