BGP NTB – Hari Kamis, 26 Oktober 2023, Hotel Jayakarta Lombok Barat menjadi saksi pelaksanaan Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Non Kepala Sekolah Penggerak bagi para kepala sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA di Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara ini diawali dengan tarian persembahan dari Sanggar Dende Anjani yang menghibur dan memukau para peserta. selanjutnya rangkaian acara yang diselenggarakan Balai Guru Penggerak (BGP) NTB ini dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB. Tidak hanya membuka kegiatan, Aidy Furqan juga memberikan sambutan yang memotivasi para peserta untuk aktif mengikuti kegiatan dan menjadikan pelatihan ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari seluruh kabupaten/kota di NTB, terdiri dari 80 orang kepala sekolah non sekolah penggerak yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah mereka. Dalam sambutannya, Drs. Suka, M.Pd, Kepala BGP NTB, menekankan pentingnya peran kepala sekolah dalam mengembangkan dan mengelola sekolah guna mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Diklat ini, berlangsung selama empat hari mulai dari 26 hingga 29 Oktober 2023, bertujuan untuk menguatkan kompetensi para kepala sekolah non sekolah penggerak. Mas’ud, S.Pd, Kasubbag Umum BGP NTB sekaligus penanggungjawab kegiatan, menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada pengembangan keterampilan kepala sekolah dalam mendukung pembelajaran yang berfokus pada peserta didik serta manajemen sekolah yang efektif. “Tujuan dari pelatihan ini adalah agar para kepala sekolah dapat menjalankan tugas dan fungsi lembaga dengan baik, sehingga dapat mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait dengan Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah Non Sekolah Penggerak dalam Rencana Strategis Kementerian,” kata Mas’ud.
Dengan harapan tinggi, para peserta diklat siap mengikuti serangkaian kegiatan dan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan baru dari para pengajar/fasilitator yang telah siap membersamai. Hal ini tentunya diharapkan akan membawa dampak positif bagi dunia pendidikan di NTB.